Feb 27, 2013

Quo Vadis Opera, dari Presto Menuju Webkit

Quo Vadis Opera, dari Presto Menuju Webkit

opera logo

Sebagai pengguna Opera yang memang sudah nyaman dengan fitur-fitur dan performa yang dimiliki, saya memang selalu up to date dengan berita perkembangan browser dengan logo "O" merah ini.
Berita terakhir dari Opera Software ASA memutuskan untuk mengganti engine Presto browser Operanya  dengan engine Webkit (engine yang dikembangkan oleh Apple). Sudah 7 tahun ini Opera mampu menjadi browser "trendsetter" dengan Prestonya, tetapi demi inovasi, Opera memutuskan untuk menanggalkannya tahun ini.

Keputusan untuk menanggalkan Presto dan menggantinya menjadi Webkit sepertinya merupakan keputusan yang berat bagi Opera. Selain banyak sekali keluhan dari para penggunanya yang menganggap Opera akan menjadi Chromium layaknya browser Google Chrome dan di internal perusahaan pun 91 pegawainya memutuskan "hengkang" dari perusahaan tersebut.

Sebenarnya Opera bermaksud baik dengan keputusan ini. Mereka beralasan dengan digantinya engine Presto menjadi Webkit, mereka bisa fokus dengan fitur dan inovasi bukan justru sibuk untuk membenahi bug pada engine core nya, yaitu Presto. Yah .. memang menjadi dilema tersendiri bagi Opera, memilih untuk tetap menggunakan Presto tapi disibukkan dengan bugnya, atau menggantinya demi inovasi tetapi menjadi keputusan yang sangat kontroversial.

Terkait ini, pihak Mozilla berujar bahwa Opera akan mempersulit Mozilla dalam perang browser. Berbanding terbalik dengan itu, Mozilla tegas untuk tidak mengikuti "pesta Webkit". Selama ini Mozilla independen terkait dengan pemanfaatan engine browser, seperti yang dikatakan CTO Mozilla Brendan Eich, "There’s not just one WebKit. Web Developers dealing with Android 2.3 have learned this the hard way" (Tidak hanya satu, Webkit. Pengembang web yang berurusan dengan Android 2.3 telah mempelajari hal ini dengan keras).

Keputusan Opera ini benar terjadi sesuai prediksi saya. Sebelum memutuskan menggunakan Webkit pada engine browser desktopnya, Opera sudah meluncurkan browser untuk smartphone Android: Opera Ice, dengan begitu (saat itu) tinggal tunggu waktu saja Opera juga akan mengganti versi desktopnya.

Fitur Opera Presto

Opera dengan Prestonya selama ini mampu menjadi trendsetter bagi browser-browser lain. Fitur-fitur yang saya maksud adalah tab browser, speed dial, pop-up blocker, browser session, dan delete private data. Seperti yang kita tahu sekarang hampir semua browser sudah memiliki fitur-fitur tersebut. Fitur-fitur lain yang membuat nyaman saya sebagai pengguna adalah mouse gesture, note, dan menu-menu pada sidebar.

mutlitorg opera

Diakui pada versi desktop, Opera masih memiliki marketshare yang rendah dibanding browser lain. Tapi juga jangan lupakan bahwa Facebook ingin membeli Opera dan Opera unggul pada versi mobile nya, seperti Opera mini.

Sebagai pengguna, sebelum keputusan untuk mengganti Presto menjadi Webkit, saya berharap Opera tetap mempertahankan Prestonya, dan saya setuju dengan sebuah tulisan di blog bahwa "Opera memilih untuk memperlebar pasar, tapi justru menghilangkan keragaman di dunia browser." Saya harap Opera hanya mengganti engine nya tanpa mengubah fitur-fitur, theme/skin, dan layoutnya, karena jika menggunakan Chromium, apa bedanya dengan Google Chrome dan sejenisnya?
Share This

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar! :)

Tentang Kami

www.Rafeyu.info lebih banyak membahas tentang dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Baca lebih banyak


Didukung:

Komentar Terakhir

Seputar Linux

Distributed By Free Blogger Templates | Designed By Seo Blogger Templates